Artikel 21 (BERITA) & 22 (OTOMOTIF)

Artikel 21 (BERITA) & 22 (OTOMOTIF)

21. Artikel BERITA: Dilema Rare Earth Minerals: Ketergantungan Global Tiongkok dan Ancaman Rantai Pasok Teknologi

Brussels – Ketergantungan global yang ekstrem pada Tiongkok untuk pasokan Mineral Tanah Jarang (Rare Earth Minerals/REM) telah menjadi titik kerentanan strategis bagi industri teknologi dan transisi energi di seluruh dunia. REM adalah kelompok 17 elemen penting yang digunakan dalam pembuatan smartphone, turbin angin, mobil listrik (EV), dan peralatan militer canggih. Tiongkok saat ini mendominasi lebih dari 80% pemrosesan REM global.

Ketergantungan ini menimbulkan dua ancaman besar. Pertama, geopolitik. Tiongkok dapat menggunakan kontrolnya atas REM sebagai alat tawar-menawar dalam sengketa perdagangan atau politik, yang dapat melumpuhkan industri-industri penting di AS, Eropa, dan Jepang. Kedua, lingkungan. Proses penambangan dan pemurnian REM sangat mencemari lingkungan, dan praktik yang kurang ketat di beberapa lokasi penambangan menyebabkan kerusakan ekologis yang serius.

Sebagai respons, negara-negara maju berlomba-lomba untuk diversifikasi rantai pasok. AS dan Australia berinvestasi besar dalam pembukaan kembali tambang REM domestik dan membangun fasilitas pemrosesan di luar Tiongkok. Meskipun upaya ini membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar, tujuannya adalah menciptakan ekosistem REM yang lebih stabil dan berkelanjutan, mengurangi risiko single-point failure di tengah ketegangan global yang makin meningkat.